Teknis Budidaya Cengkeh
Asalamualaikum wr.wb dan salam sejahtera bagi sahabat pertanianpeternakan11.blogspot.com. Bagaimana kabar sahabatku pastinya kalian semua sehat sehat saja kan??? Sahabat kesempatan kali ini yuk mari kita belajar bagaimana teknis budidaya CENGKEH.Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian yang tinggi nilai ekonomi nya.Baik sebagai rempah rempah,bahan campuran rokok kretek atau bahan dalam pembuatan minyak atsiri,namun bila faktor penanaman dan Pemeliharaan lainya tidak diperhatikan maka produksi dan kualitas nya akan menjadi rendah.
SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman cengkeh akan tumbuh optimal pada ketinggian 300-600 mdpl dengan suhu 22°C-30°C,Curah hujan yang dikehendaki 1500-4500 mm/tahun.Tanah gembur dengan dalam solum minimum 2 m.tidak berpadas dengan pH optimal 5,5-6,5.Tanah jenis latosol,andosoldan podsolik merah baik untuk dijadikan perkebunan cengkeh.
PEMBIBITAN
1.Buatlah bedengan untuk naungan dengan lebar 1-1,2 m dan panjang sesuai kebutuhan dengan arah membujur ke utara Selatan.Kanan kiri bedengan dibuat parit sedalam 20 cm dan lebar 50 cm.Di atas bedengan dibuat naungan setinggi 1,8 m di bagian timur dan 1,2 m dibagian Selatan intensitas cahaya 75%.
2.Benih dibenamkan pada media polybag ukuran 15 cm × 20 cm ( Untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 1 tahun ) atau ukuran 20 cm × 25 cm (Untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 2 tahun) yang bagian bawahnya telah di lubangi 2,5 mm dengan jarak 2 × 2 cm.Media yang digunakan pasir halus,tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan semuanya 2:1:1.Susun polybag pada tempat persemaian yang telah di tentukan.
3.Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari.Penyiangan dilakukan 2-3 kali dalam sebulan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma.Intensitas naungan perlahan lahan dikurangi secara bertahap hingga tinggal 40% saat bibit dipindahkan ke kebun.
4.Pemupukan dengan NPK dilakukan dengan dosis 10gr/pohon/tahun atau bisa juga dengan Urea,SP-36 dan KCL dengan dosis masing-masing 3,5 gr/bibit/tahun.Pupuk tersebut diberikan tiap 3 bulan sekali sedangkan untuk yang di dalam polybag diberikan sebanyak 1,5 bulan sekali.
PENGAIRAN
Pengairan dilakukan pada blok tanaman untuk memudahkan penanaman dengan jarak tanam 8×8 m dengan pola bujur sangkar atau empat persegi panjang.
PENANAMAN
Cangkul tanah yang telah diberi ajir dengan ukuran lubang tanam 75×75×75 cm.Lakukan penanaman pada awal musim hujan.Berikan pupuk kandang 25-50 kg yang telah di campur 1,5-2 kg dolomit campur hingga rata.Masukan bibit dan gumpalan tanahnya kedalam Lubang hingga batas leher akar.Beri peneduh buatan setinggi 30 cm dengan intensitas 50%.
PEMELIHARAAN TANAMAN
Pengaturan peneduh dilakukan antara 4-6 bulan sekali.
PEMUPUKAN
Umur/Tahun Pupuk Makro/Kg
Urea TSP KCL Dolomit
0,5 50 25 35 50
1 100 50 75 100
2 150 75 125 150
3 200 100 150 200
4 500 200 400 400
5 750 300 600 500
6. 1000 400 800 750
7 1500 500 1000 1000
8 2200 600 1250 2000
9 2600 700 1500 2500
10 3000 800 1750 2900
11 3500 900 2000 3300
12 3500 900 2250 3800
Catatan:Bila pupuk diberikan dua periode pemberian pupuk pertama dilakukan awal musim hujan (September-Oktober) dan kedua pada akhir musim hujan (Maret-april) Dosis tidak mutlak sesuai kondisi tanah setempat.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
HAMA
1.Kutu Daun ( Coccus viridis )
Bagian yang diserang adalah ranting muda,Daun muda.Dengan gejala yang ditimbulkan pertumbuhan yang dihisapnya akan terhenti misal ranting mengering,daun dan Bunga menjadi kering dan rontok.
2.Penggerek ranting/batang (Xyleborus sp)
Bagian yang diserang adalah ranting/batang.Dengan gejala yang ditimbulkan Liang gerekan berupa lubang kecil,serangan hebat bisa menyebabkan ranting/batang menjadi rapuh dan mudah patah.Pengendalianya pangkas ranting/batang yang terserang.
3.Kepik Helopeltis ( Helopeltis sp )
Bagian yang diserang adalah pucuk atau daun muda.Gejala yang ditimbulkan biasanya pucuk akan mati dan daun muda berguguran.
PENYAKIT
1.Penyakit mati bujang (Bakteri Xylemlimited bacterium).
Bagian yang diserang adalah perakaran,ranting ranting muda.Gejala yang ditimbulkan matinya ranting ranting pada ujung tanaman,gugurnya daun diikuti dengan matinya ranting secara bersamaan.Pengendalianya dengan pengaturan drainase dengan baik dan penggemburan tanah.
2.Penyakit busuk akar (Phytium Rhizoctania dan Phytophthora).
Bagian yang diserang adalah perakaran.Dengan gejala yang ditimbulkan pada pembibitan tanaman bisa mati secara tiba tiba,pada tanaman dewasa daun mengering mulai ranting bagian bawah.Pengendalianya bila serangan telah hebat/ganas maka tanaman yang terserang di bongkar dan dimusnahkan,lubang bekas tanaman berikan tepung belerang 200 gr secara merata,isolasi tanaman atau daerah yang terserang dengan membuat saluran isolasi dan perbaiki drainase.
Catatan:Jika pengendalian hama dan penyakit menggunakan cara alami bisa menggunakan pestisida kimia yang dianjurkan.
PANEN
Komentar
Posting Komentar