Budidaya Ikan Hias Incaran Para Kolektor
Asalamualaikum wr.wb dan sejahtera buat sahabat pertanianpeternakan11.blogspot.com. Bagaimana kabar kalian semoga sehat selalu dan di mudahkan segala urusan sahabat.Kali ini saya ingin menulis artikel bagaimana budidaya ikan hias.Karena saat ini ikan hias masih menjadi incaran para kolektor kolektor ikan yang sangat indah jika di pelihara di aquarium ataupun kolam hias.
Untuk di Indonesia ini budidaya ikan hias belumlah masuk dalam prioritas utama,karena masih banyak pembudidaya yang mengutamakan jenis ikan konsumsi.Padahal untuk mengembangkan peluang ikan hias air tawar sangat besar karena di dukung oleh lingkungan,keanekaragaman jenis ikan hias,dan sumber daya manusia yang memadai.
Negara kita Indonesia dijuluki surganya ikan hias,karena ada sekitar 240 jenis ikan hias air tawar yang bisa di budidayakan dan bisa di andalkan di pasaran.Kendala perdagangan ikan hias di Indonesia disebabkan oleh kurangnya produktifitas.Hal ini disebabkan kurangnya kemampuan pembudidaya yang meliputi pemilihan induk,pemijahan,pemeliharaan,dan teknik perkolaman.Di dalam budidaya ikan hias pada dasarnya hampir sama antara jenis ikan yang satu dengan jenis ikan lainnya.Pada garis besarnya dalam budidaya ikan hias yang harus diperhatikan adalah;
A.Kolam Yang Digunakan Untuk Budidaya
1.Kolam pemijahan
Kolam pemijahan ini bisa kita buat dari semen dengan ukuran 1m×2m×0,5m atau berupa aquarium kaca dengan ukuran 1m×0,5m×0,5m.Masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan,yaitu bila menggunakan aquarium kaca perubahan suhu temperatur lebih cepat karena volume airnya sedikit.Tapi bila memakai bak sari semen temperatur lebih stabil karena volume airnya lebih banyak daripada di aquarium.Tapi jika menggunakan bak dari semen membutuhkan tenaga ekstra buat merawatnya karena bak semen dibuat diluar rumah,sedangkan aquarium bisa kita letakan dalam rumah hingga lebih gampang perawatanya.Guna menunjang keberhasilan pemijahan ada perlengkapan yang harus kita siapkan yaitu;
a.Substrat
Substrat ini digunakan buat menempelkan telur telur hasil pemijahan dan digunakan sebagai tempat berlindung.Substrat ini bisa dibuat daribtali rafia yang berwarna gelap dan dipotong sepanjang 30 cm dan kita ikat di bagian tengahnya,lalu disikat dengan kawat atau paku sampai membentuk serabut yang halus.
Selain tali rafia,bisa juga dipilih tanaman air seperti enceng gondok dan ganggang.Sebelum tanaman tersebut digunakan sebagai Substrat,terlebih dahulu harus kita bersihkan dan didesinfektan menggunakan larutan kalium permanganat (PK).Dipilih tanaman ini sebab akarnya lebat seperti serabut dan ikan yang akan memijah akan menempelkan telurnya pada akar akar tersebut.
b.Filter air
Filter air ini dipakai buat menjaga supaya air tetap stabil.Kita bisa menggunakan filter yang sederhana dan harganya sangat murah yaitu filter busa.Cara kerja filter ini adalah udara yang ditiupkan aerator akan mengangkat air dalam pipa paralon hingga tersaring terus menerus atau tersirkulasi melalui busa.
2.Kolam Penetasan Telur
Kolam ini digunakan buat menampung dan menetaskan Telur dari hasil pemijahan.Kolam ini sekaligus dipakai untuk merawat larva sebelum dipindahkan ke kolam pendederan.Kolam Penetasan Telur ini dibuat baiknya dalam ukuran kecil,dengan tujuan untuk mempermudah pemindahan larva larva tersebut ke dalam kolam pendederan.
3.Kolam Pendederan
Ukuran kolam pendederan ialah 2m×1m×0,5m,tapi jika memakai aquarium kaca adalah berukuran 1m×0,5m×0,5m.Jika dari bak semen bisa menampung larva 2.000 sampai 3.000 ekor,tapi jika memakai aquarium kaca hanya bisa menampung larva 500 sampai 1.000 ekor saja.
b.Cara Pembenihan
Untuk bisa memijah dengan baik induk menyukai suhu air 26°C,dan keadaan air harus selalu diperhatikan betul supaya induk bisa melangsungkan pemijahan.Induk akan memijah setelah 1 sampai 2 hari dari pemasukan di kolam pemijahan.Dimana akan diperlihatkan tanda tanda antara lain;Induk jantan memperlihatkan gerakan guna memikat induk betina dengan cara bergerak mengelilingi media pemijahan,warna tubuhnya menjadi lebih cerah,dan siripnya sering dikembangkan.
Jika sudah terangsang induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan acak dan diikuti dengan gerakan induk jantan menghimpit induk betina pada sisi kanan atau kiri untuk mengeluarkan sperma yang akan membuahi Telur.Proses memijah belum selesai dalam waktu sehari saja tapi bisa mencapai 2 sampai 3 hari baru selesai memijah.Telur yang sudah di buahi segera dipindahkan ke kolam penetasan yang sudah dipersiapkan.Setelah 5 hari telur itu menetas menjadi larva.Dan tidak perlu dikasih pakan sebab larva tersebut sudah dibekali kuning telur sebagai makanannya yang baru akan habis dalam waktu 4 sampai 5 hari barulah pada hari ke-6 san seterusnya diberi makanan tambahan.Makanan yang terbaik untuk larva tersebut adalah berupa makanan alami yaitu jenis infusoria.
c.Cara pembesaran
Usaha ikan hias belum bisa dibilang berhasil jika ikan yang kita budidayakan belum mencapai ukuran tertentu atau siap dijual.Untuk mendapatkan hasil maksimal dari usaha pembesaran ini,maka kolam pembesaran harus dirancang secara khusus supaya ikan yang di besarkan bisa hidup dengan baik,karena kesalahan dalam merancang dan membuat tempat pembesaran ini akan berdampak ikan tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,bahkan ikan tersebut bisa terserang penyakit.
Penempatan kolam atau tempat pembesaran ini sebaiknya dalam ruangan,supaya bisa diperoleh suhu air yang relatif stabil,dimana bisa mempengaruhi nafsu ikan meningkat.
1.Perlakuan khusus
Cara pembesaran ikan hias perlu Perlakuan khusus secara rutin supaya selama pembesaran hasilnya memuaskan.Perlakuan khusus dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan kalium permanganat (PK).Dengan dosis 4 sampai 6 mg/liter air dengan lama waktu perendaman 6 sampai 10 menit sebelum dimasukkan ke kolam pembesaran.
2.Penebaran benih
Sesudah dilakukan perlakuan khusus barulah benih ikan tadi dimasukan ke kolam pembesaran dengan kepadatan 5 sampai 7 ekor/liter air.Penebaran benih baiknya dilakukan saat pagi hari dimana suhu airnya masih stabil.Penebaran benih harus dilakukan secara hati hati supaya ikan tidak stres,yaitu harus dilakukan pengadaptasian lebih dahulu dengan cara membiarkan wadah yang berisi benih tersebut dalam kolam pembesaran.Sesudah kondisi air dalam benih dan kolam pembesaran relatif sama barulah wadah yang berisi benih secara perlahan dimiringkan atau ditenggelamkan,dengan tujuan benih ikan keluar dari wadahnya menuju kolam pembesaran.
3.Pemberian pakan
Setelah penebaran benih selesai dilakukan dan benih ikan tersebut bisa berkembang dengan baik maka diperlukan makanan tambahan.Pemberian pakan tambahan yang ideal dilakukan dua kali sehari,yaitu pada pagi dan sore hari dengan porsi di sesuaikan dengan jumlah dan bobot total ikan yang ditebar.Pertumbuhan ikan harus secara rutin dipantau,minimal 2 minggu sekali dengan tujuan untuk melihat pertumbuhan bobotnya.Sebab berdasarkan data pertumbuhan tersebut,bisa kita nilai perkembangannya dan bisa terlihat gambaran tentang kondisi ikan.
Tulisan di atas adalah teknik budidaya ikan hias semoga bisa menambah referensi sahabat yang mau memulai budidaya ikan hias atau menjadi pertimbangan bagi sahabat yang sudah perpengalaman tentang budidaya ikan hias.Semoga berhasil bagi sahabat yang mau memulai budidaya ikan hias
Komentar
Posting Komentar