Budidaya Bawang Merah Dengan Hasil Menjanjikan

 

Asalamualaikum wr.wb dan sejahtera buat sahabat pertanianpeternakan11.blogspot.com. Sahabat mari kita mengenal tanaman bawang merah.Bawang merah sebagai kebutuhan pokok ibu ibu untuk kebutuhan dapur maka dari itu makin hari harganya makin melambung tinggi.Oleh sebab itu sahabat mari kita belajar budidaya tanaman bawang merah ini untuk mendapatkan peluang usaha pertanian bawang merah ini dengan hasil menjanjikan.Mari kita kupas cara tanam serta perawatan bawang merah ini serta cara mengatasi berbagai serangan hama dan penyakit.


A.PRA TANAM

1.Syarat tumbuh;Bawang merah bisa tumbuh pada tanah sawah ataupun tegalan,tekstur sedang sampai liat.Jenis tanah Alluvial,Glei Humus atau Latosol,pH 5,6 sampai 6,5, ketinggian 0 sampai 400 mdpl,kelembapan 50 sampai 70%, suhu 25 sampai 32°C.

2.Pengolahan Tanah

a.Sebarkan pupuk kandang dosis 0,5 sampai 1 ton/1000m²

b.Dibajak kemudian digaru (biarkan kurang lebih 1 minggu)

c.Buatkan bedengan dengan lebar 120 sampai 180 cm.

d.Diantara bedengan pertanaman kita buatkan saluran air (canal) dengan lebar 40 sampai 50 cm dan kedalaman 50 cm.

e.Apabila pH tanah kurang dari 5,6 berikan dolomit dengan dosis kurang lebih 1,5 ton/ha sebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan selama 2 minggu 


3.Pemupukan Dasar 

a.Berikan pupuk; 2 sampai 4 kg Urea +7 sampai 15 kg ZA + 15 sampai 25 kg SP-36 merata di atas bedengan,aduk rata dengan tanah.

b.Jika dipakai pupuk majemuk NPK (15-15-15)dosis kurang lebih 20kg/1000m² dicampur rata dengan tanah di bedengan 

c.Biarakan selama 5 sampai 7 hari


4.Pemilihan Bibit


Ukuran umbi bibit 3 sampai 4 gram/umbi,telah disimpan 2 sampai 3 bulan,umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunya).bentuk umbi kompak (tidak keropos),kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau)


B.FASE TANAM


1.Jarak tanam 

a.Saat musim kemarau 15×15cm,varietas Ilocos,Tadayung atau Bangkok

b.Saat musim hujan 20×15cm,varietas Tiron

2.Cara Tanam

a.Umbi bibit kita rendam dulu dengan air

b.Simpan dulu selama 2 hari sebelum tanam 

c.Pada saat masa tanam seluruh bagian umbi bibit siap Tanam kita benamkan kedalam permukaan tanah

d.Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit


C.AWAL PERTUMBUHAN 

1.Pengamatan Hama

a.Waspadai hama ulat bawang(Spodoptera exigua),telur diletakkan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok,maksimal 80 butir.Telur dilapisi benang benang putih seperti kapas.Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya kita ambil dan dimusnahkan.Pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis Spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam di perut/kalung hitam di leher 

b.Ulat tanah.Berwarna coklat hitam.Bagian pucuk/titik tumbuh dan tangkai rebah karena dipotong pangkalnya.Kumpulkan ulat pada senja/malam hari.Jaga kebersihan dari sisa sisa tanaman atau rerumputan yang jadi sarangnya.

c.Layu Fusarium.Daun bawang menguning,tanaman layu dengan cepat.Tanaman yang sudah terserang kita cabut dan kita bakar di tempat yang jauh.


2.Penyiangan dan Pembumbunan 

a.Penyiangan pertama dilakukan umur 7 sampai 10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang.

b.Pada saat Penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang.Tanah disekitar tanaman kita dangir dan di bumbun supaya perakaran bawang merah selalu tertutup tanah.Bedengan yang rusak dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran.


3.Pemupukan Susulan


a.Dosisi pemupukan tergantung jenis dan kondisi tanah setempat.Jika kebanyakan Urea/ZA bisa mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil,tetapi jika kurang pertumbuhan tanaman terhambat dan daunya menguning pucat kekurangan KCL juga bisa menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil

B.Pemupukan makro 2 kali (dosis per 1000m²);

-2 minggu; 5 sampai 9kg Urea+10 sampai 20kg ZA+14kg KCL

-4 minggu; 3 sampai 7kg Urea+7 sampai 15kg ZA+12 sampai 17kg KCL

c.Campur merata ketiga jenis pupuk taburkan disekitar rumpun atau garitan tanaman dan jangan sampai terkena tanaman agar daun tidak terbakar.

d.Jika pakai pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis kurang lebih 20kg/1000m² diberikan pada umur kurang lebih 2minggu. 


4.Pengairan 

a.Penyiraman dua kali,pagi dan sore hari.Penyiraman pagi harus usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih keliatan basah untuk mengurangi serangan penyakit.Penyiraman sore hari dihentikan ikan presentase tanaman tumbuh mencapai lebih 90%

b.Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang.

c.Tinggi permukaan air pada saluran ( canal) dipertahankan setinggi 20cm dari permukaan bedengan pertaman.


D.FASE FEGETATIF (11-35 HST)

1.Pengamatan Hama dan Penyakit 

a.Hama ulat bawang,S exigua 

b.Thrips,mulai menyerang umur 30 HST karena kelembapan di sekitar tanaman relatif tinggi dengan suhu rata-rata di atas normal.Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak.Serangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembapan di atas 70%.jika ditemukan serangan penyiraman dilakukan pada siang hari amati predator kumbang macan.

C.Penyakit bercak ungu atau tongkol disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah.Terdapat bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih kelabu di daun,tepi daun kuning serta mengering ujung ujungnya.Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan.Jika hujan rintik rintik segera lakukan penyiraman 

d.Penyakit Antraknose atau Otomatis,penyebab jamur Colletotricum gloesporiodes.Terbentuk bercak putih pada daun dan lekukan,bisa menyebabkan patahnya daun secara serentak atau Otomatis.Tanaman yang terserang kita cabut dan dimusnahkan 

e.Penyakit oleh virus;pertumbuhan kerdil,daun menguning,melengkung ke segala arah,terkulai serta anaknya sedikit.Gunakan bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang bawangan.

f.Busuk umbi oleh bakteri;umbi jadi busuk dan berbau.Biasa menyerang setelah dipanen.Usahakan taruh ditempat yang kering.

g.Busuk umbi/leher batang oleh jamur;Bagian yang terserang jadi lunak,melekuk dan berwarna kelabu.Jaga tanah agar tidak terlalau becek (atur drainase).

Catatan;untuk pencegahan hama penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain (bukan golongan jenis bawang bawangan).Pestisida kimia sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi serangan hama dan penyakit.


2.Pengelolaan Tanaman 

a.Penyiangan kedua umur 30-35 HST.di dangir,dibumbun dan bedenganya yang rusak diperbaiki 

b.Pengairan,penyiraman 1×per hari pada pagi hari,jika ada serangan Trips dan hujan rintik rintik penyiraman dilakukan siang hari.


E.PEMBENTUKAN UMBI (51-65 HST)

Fase ini tidak begitu banyak air.Penyiraman hanya dilakukan setiap hari sekali yaitu pada sore hari.


G.PANEN DAN PASCA PANEN


1.Panen

a.60-90% daun telah rebah dataran rendah panen pada umur 55-70 hari,dataran tinggi 70-90 hari.Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek 

b.Pemanenan dengan Pencabutan batang dan daun daunya Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan 

2.Pasca Panen

a.Penjemuran dengan alas anyaman bambu (gedeg).

b.Penjemuran pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas dengan tujuan mengeringkan daun.Penjemuran kedua selama 2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan.kadar air 80-85% baru disimpan di gudang 

c.Penyimpanan,ikatan bawang merah digantungkan pada rak rak bambu.Aerasi di atur dengan baik  suhu gudang 26-29°C kelembapan 70-80% sanitasi gudang 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara budidaya Nilam

Pengendalian Gulma Secara Kimiawi

Penyakit pada sapi dan cara mengobati