Pengendalian gulma tanaman Pengganggu
Gulma atau tanaman pengganggu sudah dianggap masalah dalam pertanian sejak zaman dahulu.bahkan pengendalian gulma sudah dilakukan manusia sejak masa Mesir kuno dan mesopotamia pada tahun 6.000 SM.Pengendalian gulma secara modern di awali dari ditemukannya 2,4 D sebagai herbisida pada tahun 1944.Sampai saat ini sudah banyak ditemukannya jenis herbisida baik organik ataupun anorganik melalui berbagai penelitian.
A.Pengertian Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma bisa berbentuk pencegahan dan pemberantasan.Pengertian dari pengendalian gulma harus dibedakan dari cara pemberantasan gulma pengendalian gulma bisa diartikan sebagai proses membatasi pengaruh atau investasi gulma sedemikian rupa hingga tanaman bisa di budidayakan secara produktif dan efisien.pengendalian gulma tidak membunuh gulma dengan semuanya.melainkan cukup menekan pertumbuhan dan juga mengurangi populasi gulma hingga tingkat populasi yang tidak merugikan.Sedangkan pemberantasan merupakan usaha mematikan semua gulma yang ada baik itu yang lagi tumbuh ataupun alat alat reproduksinya ,sehingga populasi gulma musnah dan tidak ada sama sekali.Cara ini mungkin baik jika digunakan pada area yang sempit dan tidak miring.Pada area yang luas pemberantasan gulma bisa menghabiskan banyak biaya dan pada tanah miring bisa menimbulkan erosi.Pemberantasan gulma pada umumnya hanya dilakukan untuk gulma gulma yang sangat merugikan dan untuk tempat tempat tertentu saja.
B.Teknik Pengendalian Gulma
Sebelum melaksanakan tindakan pengendalian gulma sangat penting untuk kita mengetahui cara cara pengendalian gulma hingga bisa kita pilih mana yang paling tepat untuk jenis tanaman budidaya dan gulma yang tumbuh di wilayah tersebut.Beberapa cara pengendalian gulma antara lain sebagai berikut:
1.pengendalian dengan cara pencegahan (preventif),misalnya dengan membuat peraturan atau perundangan karantina,sanitasi,dan pengendalian sumber invasi.
2.Pengedalian secara mekanis atau fisik contohnya dengan pengolahan tanah,menyaingi pencabutan,pembabatan,penggenangan dan pembakaran.
3.Pengendalian secara kultur teknis,misalnya dengan penggunaan bibit jenis unggul,memilih waktu tanam yang tepat,memilih cara penanaman,menggunakan tanaman sela,rotasi tanaman,dan menggunakan mulia.
4.Pengendalian hayati contohnya dengan menggunakan musuh musuh alami dari gulma.
5.Pengendalian secara kimiawi contohnya dengan menggunakan herbisida,surfaktan,alat aplikasi,dan lain sebagainya.
6.Pengendalian secara terpadu yaitu pengendalian gulam yang melibatkan beberapa cara pengendalian dengan bersamaan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal.hal tersebut dilakukan terutama jika gulma tidak bisa dikendalikan dengan tuntas hanya dengan satu cara saja.Misalnya pengendalian gulam secara mekanis dipadukan dengan cara kimiawi dan pengaturan jarak tanam.
7.Pengendalian dengan upaya memanfaatkannya untuk berbagai macam keperluan contohnya dijadikan sayur,makanan ternak,obat,biogas,pupuk,bahkan kerajinan dan lain sebagainya
Komentar
Posting Komentar